Dalil tentang riya adalah bukti-bukti dari Al-Qur’an dan Hadits yang menjelaskan tentang larangan serta bahaya perbuatan riya dalam Islam. Riya merupakan salah satu penyakit hati yang sangat berbahaya karena dapat merusak keikhlasan dalam beribadah.
Pengertian Riya dalam Perspektif Islam
Sebelum membahas lebih dalam mengenai dalil tentang riya, penting untuk memahami terlebih dahulu apa itu pengertian riya secara komprehensif. Riya berasal dari kata ra’ā yang berarti melihat atau memperlihatkan. Dalam terminologi Islam, arti riya adalah melakukan ibadah atau amal shaleh dengan tujuan dilihat dan dipuji oleh manusia, bukan karena Allah semata.
Makna Riya Menurut Para Ulama
Imam Al-Ghazali mendefinisikan riya sebagai mencari kedudukan di hati manusia dengan memperlihatkan amal shaleh. Sedangkan riya artinya menurut Ibnu Qayyim adalah menyekutukan Allah dalam hal yang menjadi kekhususan-Nya, yaitu ikhlas.
Dalil Al-Qur’an tentang Larangan Riya
Allah SWT telah memberikan peringatan keras tentang bahaya riya melalui beberapa ayat dalam Al-Qur’an. Berikut adalah beberapa dalil tentang riya dari kitab suci Al-Qur’an:
Surat Al-Baqarah Ayat 264
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia…” (QS. Al-Baqarah: 264)
Surat An-Nisa Ayat 142
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. An-Nisa: 142)
Hadits Nabi tentang Bahaya Riya
Rasulullah SAW juga banyak memberikan peringatan tentang bahaya riya melalui hadits-hadits beliau. Berikut adalah beberapa dalil tentang riya dari sunnah Nabi:
Hadits tentang Tiga Orang yang Pertama Kali Diadili
“Sesungguhnya manusia yang pertama kali diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid… kemudian orang yang belajar dan mengajarkan ilmu… kemudian orang yang diberi kelapangan rezeki… Mereka semua melakukan amalan karena contoh riya yang nyata.” (HR. Muslim)
Hadits tentang Syirik Kecil
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kamu adalah syirik kecil.” Para sahabat bertanya: “Apakah syirik kecil itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Riya.” (HR. Ahmad)
Pandangan Ulama tentang Riya dalam Ibadah
Para ulama telah memberikan penjelasan mendalam mengenai dalil tentang riya dan implementasinya dalam kehidupan beribadah. Berikut adalah beberapa pandangan penting:
Pendapat Imam Syafi’i
Imam Syafi’i berkata: “Aku berharap agar amal yang sedikit dengan ikhlas lebih baik daripada amal yang banyak dengan riya.”
Fatwa Kontemporer tentang Riya
Majelis Ulama Indonesia dalam fatwanya menyatakan bahwa riya termasuk syirik khafi (tersembunyi) yang dapat membatalkan pahala amal ibadah.
Cara Menghindari Riya dalam Kehidupan Sehari-hari
Setelah memahami berbagai dalil tentang riya, berikut adalah tips praktis untuk menghindari riya dalam kehidupan sehari-hari:
Tips Praktis Mencegah Riya
- Selalu memeriksa niat sebelum beramal
- Menyembunyikan amal shaleh sebisa mungkin
- Banyak berdoa memohon perlindungan dari riya
- Mengingat selalu pengawasan Allah SWT
- Bergaul dengan orang-orang yang shaleh
Dengan memahami berbagai dalil tentang riya ini, diharapkan kita dapat senantiasa menjaga keikhlasan dalam setiap ibadah dan amal shaleh yang kita lakukan.
