Doa di Hari Arafah: Keutamaan, Bacaan, dan Waktu Terbaik untuk Berdoa

Ilustrasi jamaah haji berdoa di Padang Arafah dengan latar matahari terbenam

Doa di hari Arafah adalah ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, terutama pada tanggal 9 Dzulhijjah, yang pada tahun 2025 ini jatuh pada 21 September, karena hari ini merupakan waktu mustajab dimana doa-doa memiliki peluang besar untuk dikabulkan oleh Allah SWT.

Pengertian Hari Arafah dan Keutamaannya

Hari Arafah, yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah, adalah hari ketika jamaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah sebagai rukun utama ibadah haji. Keistimewaan hari ini tidak hanya bagi jamaah haji, tetapi juga bagi umat Muslim di seluruh dunia. Rasulullah SAW bersabda bahwa tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba-Nya dari api neraka lebih banyak daripada hari Arafah. Ini menunjukkan betapa agungnya hari tersebut dan mengapa doa di hari Arafah sangat dianjurkan.

Selain itu, hari Arafah juga disebut sebagai hari pengampunan dosa dan pembebasan dari siksa neraka. Bagi yang tidak melaksanakan haji, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, termasuk puasa sunnah, dzikir, dan tentu saja berdoa. Temukan doa pagi hari yang penuh berkah untuk melengkapi amalan harian Anda.

Makna Spiritual Hari Arafah

Hari Arafah mengingatkan kita pada pertemuan Nabi Adam dan Hawa setelah turun ke bumi, serta simbol pengampunan dosa. Pada hari ini, Allah SWT turun ke langit dunia dan membanggakan hamba-Nya yang beribadah kepada para malaikat.

Waktu Terbaik untuk Berdoa di Hari Arafah

Waktu mustajab untuk doa di hari Arafah terutama adalah saat setelah zhuhur hingga sebelum maghrib, karena ini adalah waktu ketika jamaah haji sedang wukuf. Namun, sepanjang hari Arafah adalah waktu yang baik untuk berdoa, terutama di sepertiga malam terakhir dan setelah shalat fardhu.

Perlu diketahui, doa pada waktu-waktu ini diyakini memiliki keutamaan khusus. Sebagaimana disebutkan dalam hadits, doa pada hari Arafah adalah doa yang paling baik. Bacaan doa sore hari untuk perlindungan juga bisa diamalkan sebagai tambahan ibadah.

Momen Emas Berdoa

Saat matahari tergelincir (setelah zhuhur) hingga terbenam adalah puncak waktu mustajab. Manfaatkan momen ini dengan khusyuk dan penuh harap.

Doa-Doa Pilihan di Hari Arafah

Berikut adalah beberapa doa yang dianjurkan untuk dibaca pada hari Arafah:

  • Doa Sapu Jagad: “Rabbana atina fid dunya hasanah, wa fil akhirah hasanah, wa qina adzaban nar.” (Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka).
  • Doa Nabi Yunus: “La ilaha illa anta, subhanaka, inni kuntu minaz zhalimin.” (Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim).
  • Doa Mohon Ampunan: “Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa’fu anni.” (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan menyukai permintaan maaf, maka maafkanlah aku).

Doa-doa ini bisa dibaca berulang-ulang dengan penuh keyakinan. Keutamaan doa hari jumat yang mustajab juga memiliki kemiripan dalam keistimewaannya.

Doa Khusus dari Rasulullah SAW

Rasulullah SAW mengajarkan doa khusus pada hari Arafah: “La ilaha illallah wahdahu la syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ala kulli syai’in qadir.”

Amalan Sunnah Lainnya di Hari Arafah

Selain doa di hari Arafah, terdapat amalan sunnah lainnya yang bisa dilakukan, seperti puasa sunnah Arafah bagi yang tidak berhaji. Puasa ini dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

Amalan lain termasuk memperbanyak dzikir, membaca Al-Qur’an, sedekah, dan membantu sesama. Amalan doa hari selasa yang dianjurkan juga bisa menjadi referensi untuk ibadah harian.

Puasa Sunah Arafah

Puasa pada hari Arafah sangat dianjurkan karena pahalanya yang besar. Bagi yang mampu, lakukan puasa dengan niat yang tulus.

Kisah Inspiratif tentang Keajaiban Doa di Hari Arafah

Banyak kisah nyata yang menceritakan tentang terkabulnya doa di hari Arafah. Salah satunya adalah kisah seorang ibu yang berdoa untuk kesembuhan anaknya yang sakit keras. Pada hari Arafah, dengan penuh keyakinan, ia memanjatkan doa, dan beberapa hari kemudian anaknya sembuh secara perlahan.

Kisah lain menceritakan tentang seorang pemuda yang berdoa untuk mendapatkan pekerjaan. Pada hari Arafah, ia berdoa dengan khusyuk, dan tidak lama setelahnya ia mendapatkan panggilan kerja yang diimpikan. Bacaan doa di pagi hari untuk memulai aktivitas dapat membantu memulai hari dengan semangat dan keberkahan.

Riwayat dari Sahabat Nabi

Sebuah riwayat menceritakan bahwa sahabat Nabi SAW seringkali mengalami terkabulnya doa pada hari Arafah, baik untuk urusan dunia maupun akhirat.

Selain itu, jangan lupa untuk pelajari doa hari pertama haid yang dianjurkan dan doa haid hari pertama sesuai sunnah sebagai panduan ibadah sehari-hari.

Pertanyaan Yang Sering Muncul

Apa keutamaan doa di Hari Arafah?

Doa di Hari Arafah memiliki keutamaan besar karena merupakan hari dimana Allah mengampuni dosa-dosa dan mengabulkan doa-doa hamba-Nya.

Kapan waktu terbaik berdoa di Hari Arafah?

Waktu terbaik berdoa adalah saat wukuf di Arafah, terutama di akhir siang hari sebelum matahari terbenam, serta sepanjang hari dengan memperbanyak doa.

Apa bacaan doa yang dianjurkan di Hari Arafah?

Dianjurkan membaca doa-daba umum yang baik, doa sapu jagad, serta doa khusus untuk pengampunan dan kebaikan dunia akhirat.

Bisakah orang yang tidak berhaji berdoa di Hari Arafah?

Ya, semua muslim dapat meraih keutamaan Hari Arafah dengan memperbanyak doa, dzikir, dan ibadah meski tidak sedang berhaji.

Apa amalan lain yang dianjurkan selain berdoa di Hari Arafah?

Selain berdoa, dianjurkan berpuasa, memperbanyak dzikir, membaca Al-Quran, bersedekah, dan menjauhi perbuatan maksiat.

Berapa lama waktu berdoa di Hari Arafah?

Hari Arafah berlangsung dari terbit fajar hingga terbenam matahari tanggal 9 Dzulhijjah, sehingga ada waktu panjang untuk beribadah dan berdoa.

Laporkan Informasi yang Salah
Did you find this article helpful?
Yes
No
Ustadz H. Zainal Arifin, an expert in Fiqih Jinayah and Islamic criminal law.
Staf Redaksi

Ustadz H. Zainal Arifin

42 Artikel

Ustadz H. Zainal Arifin is a senior scholar specializing in Islamic criminal law (Fiqih Jinayah) and financial transactions (Fiqih Muamalah). He is particularly knowledgeable about the application of Hudud, Qishas, Diyat, and Tazir laws in contemporary society. With years of experience in teaching and legal consultation, Ustadz Zainal is a highly respected figure in the field of Islamic law.