Hadist bekam merujuk pada kumpulan hadist Nabi Muhammad SAW yang membahas tentang praktik bekam (hijamah) sebagai metode pengobatan dalam Islam, mencakup anjuran, keutamaan, dan tata caranya berdasarkan sunnah.
Sebagai salah satu warisan pengobatan tradisional yang diakui dalam Islam, bekam memiliki landasan kuat dalam hadist-hadist Nabi. Pelajari lebih lanjut tentang bekam adalah yang telah dipraktikkan sejak zaman Rasulullah dan masih relevan hingga tahun 2025 ini. Untuk memahami konteks lengkapnya, Pelajari lebih dalam tentang bekam artinya dalam budaya pengobatan yang mencakup makna spiritual dan medis. Pelajari lebih lanjut tentang apa itu bekam sebagai fondasi sebelum mendalami hadist-hadist terkait.
Apa itu Hadist Bekam? Pengertian dan Sejarahnya
Hadist bekam merupakan bagian dari khazanah keilmuan Islam yang mengkodifikasikan ajaran Nabi Muhammad SAW tentang bekam. Dalam terminologi Islam, bekam dikenal sebagai hijamah—sebuah terapi detoksifikasi dengan menyedot darah kotor dari permukaan kulit menggunakan alat khusus. Praktik ini bukan sekadar pengobatan fisik, tetapi juga mengandung dimensi ibadah ketika dilaksanakan sesuai sunnah.
Landasan Historis dalam Tradisi Islam
Sejarah hadist bekam bermula dari zaman Nabi Muhammad SAW, dimana beliau secara langsung menganjurkan umatnya untuk berbekam. Dalam sebuah hadist riwayat Bukhari, Nabi bersabda: “Sebaik-baik pengobatan yang kalian gunakan adalah bekam.” Hadist ini menjadi dasar utama legitimasi bekam dalam medis Islam. Praktik ini kemudian menyebar seiring perkembangan dakwah Islam ke berbagai wilayah, termasuk Nusantara, dimana bekam diadaptasi dengan local wisdom tanpa meninggalkan kaidah syar’i.
Kodifikasi dan Periwayatan Hadist
Hadist-hadist tentang bekam terkodifikasi dalam kitab-kitab hadist utama seperti Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, dan lainnya. Para ulama hadist seperti Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dengan sanad yang shahih, menjadikan hadist bekam sebagai referensi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan religius.
Manfaat Bekam dalam Hadist: Pandangan Islam tentang Kesehatan
Hadist bekam tidak hanya menjelaskan tata cara, tetapi juga mengungkap berbagai manfaat yang telah dibuktikan secara empiris maupun ilmiah. Nabi Muhammad SAW dalam hadist riwayat Ahmad bersabda: “Jika ada sesuatu yang baik pada pengobatan kalian, maka itu terdapat pada bekam.” Statement ini menunjukkan pengakuan Nabi terhadap efektivitas bekam sebagai modalitas terapi.
Manfaat Spiritual dan Psikologis
Bekam dalam perspektif hadist bukan sekadar terapi fisik, tetapi juga memiliki dimensi ruhiyah. Praktik bekam yang diawali dengan doa dan dilaksanakan dengan niat ibadah dapat menenangkan jiwa. Rasulullah SAW bersabda: “Bekam dapat menyembuhkan segala penyakit kecuali tua.” (HR. Bukhari). Meskipun secara harfiah tua tidak dapat disembuhkan, hadist ini mengisyaratkan kemampuan bekam dalam menjaga vitalitas dan mencegah penuaan dini.
Manfaat Medis Berbasis Evidence
Penelitian modern tahun 2025 membuktikan bahwa bekam efektif untuk meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi nyeri, dan detoksifikasi. Manfaat bekam untuk kesehatan bisa Anda temukan di sini dengan dukungan data ilmiah terkini. Mekanisme kerja bekam sesuai hadist telah dibuktikan melalui studi yang menunjukkan peningkatan kadar endorfin dan modulasi sistem imun pasca bekam.
- Detoksifikasi racun dan metabolit sisa
- Stimulasi titik akupuntur dan refleksologi
- Peningkatan aliran darah dan oksigenasi jaringan
- Modulasi respons imun dan inflamasi
- Reduksi stres melalui mekanisme neuroendokrin
Titik Bekam dalam Hadist: Lokasi yang Dianjurkan
Hadist bekam secara spesifik menyebutkan titik-titik preferensial untuk melakukan terapi. Nabi Muhammad SAW biasa berbekam pada bagian punggung (al-kahil), leher (al-akhda’ain), dan kepala (ummughah). Pemilihan titik ini berdasarkan pengalaman klinis Nabi dan sekarang telah terbukti secara anatomis mengandung banyak pembuluh darah dan saraf.
Titik Al-Kahil (Punggung Atas)
Titik al-kahil terletak di antara tulang belikat, area yang dalam hadist disebut sebagai lokasi favorit Nabi untuk bekam. Dari segi medis, area ini kaya dengan pembuluh darah superficial dan berproyeksi ke organ-organ vital. Kenali titik bekam yang penting untuk terapi sesuai anjuran Nabi untuk hasil optimal.
Titik Al-Akhda’ain (Leher Belakang)
Area leher belakang merupakan lokasi strategis untuk meredakan sakit kepala, migrain, dan ketegangan otot. Hadist riwayat Abu Daud menyebutkan bahwa Nabi berbekam di al-akhda’ain ketika mengalami migrain. Titik ini sesuai dengan akupoint Feng Chi (GB20) dalam pengobatan Timur yang terkenal untuk terapi cephalgia.
Titik Ummughah (Kepala)
Bekam kepala atau ummughah dilakukan pada bagian superior kepala, biasanya untuk kasus-kasus neurologis dan psikosomatis. Dalam hadist, bekam kepala disebutkan untuk mengatasi gangguan mental dan kejang. Praktik ini harus dilakukan dengan hati-hati mengingat sensitivitas area kepala.
Pemilihan Titik Berbasis Kondisi
Hadist bekam mengajarkan prinsip individualisasi terapi dimana titik bekam disesuaikan dengan keluhan pasien. Nabi SAW bersabda: “Berbekamlah sesuai dengan kebutuhan penyakit.” (HR. Ahmad). Pendekatan ini sejalan dengan personalized medicine dalam dunia medis modern.
Penting untuk memahami bahwa bekam mungkin meninggalkan Apa itu bekas bekam dan bagaimana cara mengatasinya sebagai bagian dari proses penyembuhan. Selain itu, pemilihan Kenali jenis kop bekam dan fungsinya juga memengaruhi efektivitas terapi pada titik-titik tertentu.
Hadist bekam hingga September 2025 tetap relevan sebagai pedoman pengobatan integratif yang memadukan kebijakan Nabi dengan evidence-based medicine. Praktik bekam yang sesuai sunnah tidak hanya menyembuhkan fisik tetapi juga mengingatkan kita pada kebesaran Allah SWT sebagai Asy-Syafi (Yang Maha Menyembuhkan).